Minggu, 10 Juni 2012

Defenisi yang Ketiga


"Pisang epe, aq ndak jadi  pulang"

"eh… yaaaaahh..!! knapa tidak pulang? Kan dah janji…???!!"

"xixixi.. maaf..maaf.. ^_^ "

            Smsan itu berlangsung singkat, tapi membuatku tersenyum lama sekali menatap layar hp. Harap ku, kau tambahkan lagi julukan yang sering kau sematkan dan menyembunyikan rasa sayang mu. setelah ini, diantara beberapa panggilan mu kepada ku; coto, baja hitam, botto ku', mungkin kau akan tambahkan lagi, "si jail nomor satu" xixi..

"yee malah senyum-senyum sendiri, ayo masuk..!! di tinggal pesawat nanti"

Aku hanya membawa satu ransel dan tas selempang tempat berteduh leptop kesayangan, tapi rindu ini membuatnya semakin berat, sesak seakan main bola tengah terik dan dahaga puasa, bisa dibayangkan, nafasmu desak masuk di pembuluh-pembuluh dan rongga paru yang kian menyempit.

Beberapa langkah telah ku langkah, kita sama-sama tahu tiap langkah membuat waktu kita hilang, bahkan jika tak melangkah pun waktu tetap melangkah meninggalkan bayang kita yang masih tegar, lalu membawakan cermin tua dimana pantulan diri kita menua, bahkan menengadah gigi yang berguguran satu demi satu. Tapi aku selalu ingin mengintip masa depan dari retina lontar cahaya matamu; dimanakah kita nanti dalam bayangmu?, iyakah kita menertawai hari demi hari dengan bayolan lawas dan genggam tangan yang tak lepas erat. Ah.. tidak tidak.. itu terlalu idealis, mungkin kita, dalam lintas waktu yang kita tapaki, akan lebih banyak cemberutmu yang membuatku sedih, mencoba merayumu sedemikian lelah untuk memberi ruang segar di hatimu yang lelah. Xixi.. katanya orang, itu seni, tapi buatku itu karunia, agar nanti saat kita mengaji bersama atau membaca bersama di ruang perpustakaan sederhana dalam istana ikatan kita, akan ku pandang samar dan sembunyi-sembunyi wajahmu, rona mukamu yang rileks, tatap diammu saat membaca " kisah seribu satu malam" yang ku pamer-pamerkan saat kita masih berjarak.

"aduhai"…

Dalam hati ku..

"wajahmu yang cemberut saja indah.. apalagi yang ini.. xixixi.."

            Akhirnya aku bisa menyandarkan punggu ku. Fiuh.. ruang tunggu bandara ini sangat ramai, bukan..bukan.. bukan banyak wanita cantiknya yang mau ku beritau, kalo yang itu sudah pasti lebih baik diam dari pada membayangkan jitakanmu xixi… yang ku pikirkan berapa banyak orang yang sama dengan ku, duduk termenung menghitung waktu, menghayal masa depan berdasarkan lontar cahaya mata pujaannya. Di sisi lain, kurasa waktu menyediakan hal khusus yang lebih mengasyikkan bukan?  Menyembunyikan salmon segar di riak ruas alir kehidupan kita, hingga jika kita menemukannya, kita tidak sadar betapa manisnya kenang itu dikenang.. heemm.. ku berikan satu contoh,, tunggu..tunggu..

"mata ku berpendar kian kemari"

Nah.. itu sana.. seorang anak kecil yang bermain dengan hape ayahnya, duduk manis, sementara ayah dan ibunya membalik-balik satu buku gambar sambil tersenyum-senyum indah. Lebih indah saat keduanya tersenyum dan saling memandang, ada percikan pertemuan dua tatap mereka yang lebih indah dan manis dibanding kiasan tiga ember cornetto yang selalu ku ucapkan, manis sekali. Aku tidak tahu sebab mereka tersenyum, aku hanya membayangkan yang indah-indah; buku gambar itu milik anaknya, dalamnya terdapat gambar  anak itu memegang kedua tangan ayah ibunya, lalu di atas mereka ada pelangi dan tulisan, "keluarga power rangers". Ahai..hai.. orang tua mana yang tidak akan tersenyum jika melihat gambar serupa itu, dan percayakah kau, jika itu yang kusebut "cinta"?.

Sambil menunggu, ku baca lagi sms-sms terakhir kita. Betul-betul singkat dan akhir-akhir ini kita hanya smsan dengan waktu yang singkat-singkat. Meski sesingkat itu, tak kuasa membendung khayal jailku saat nanti bertemu denganmu, membayang duduk gelisah di mesjid kampusmu, menunggu lari mu yang lekas cepat keluar ruangan kuliah, karena lapar menggelitik perutmu. Hahaha.. dan saat itu aku muncul dari semak belukar dan akan kutawarkan ojek yang cukup dibayar senyum, huah.. saat itu, kau akan terdiam mematung, terkejut tingkat puncak dan lamat-lamat menahan desir bahagia serta mulai memarahiku dengan rasa sayang yang ku puja…

"Dasar jaaaaaiiiillll…… nakallllll eeeehhhh…. Nda baik skali…… huhuhuhu…. Tidak mauka pokoknya.. cornetto lima kulkas…!!!"

Hahaha.. saat itu ku pikir aku pun akan merasa terjaili dengan diriku sendiri, ingin lekas memelukmu tapi tak kuasa, hanya bisa menawarkan mu sebuah perjalanan indah yang juga telah kurencanakan xixi.. dan saat itu waktunya baja hitam beraksi untuk membuat mu tersenyum, terus tersenyum. Dan aku, di balik baja hitam itu, akan mencuri senyum-senyum itu; cemberut yang berbalut senyum, jejak jalan yang kau buat se-kalem mungkin dengan menyebunyikan senyum. Karena misi jalan-jalan itu cuma satu yah.. sederhana saja, untuk membuat mu senang. Mengganti hari-hari yang kita kubur rindu-rindu dalam-dalam, tiap menit yang kita jahit kangen-kangen yang ingin terbang.

Saat kuning memudar dan jingga menerang, lagi-lagi kan ku ajak kau ke tempat Favorit kita. berdiri menyandarkan badan pada tiang putih anjungan yang memanjang, memandang ke laut lepas, merasai seliran angin, meleburi kilat jingga dipermukaan langit. Tatap mu luas kedepan, dan aku, lagi-lagi memungut senyum-senyum yang terlampau ku candui. berkhayal, berujar, seakan bersitatap dengan matamu dan akan ku katakan serumpun pernyataan yang telah ku timbun semenjak sayang pertama ku ucapkan.

"ribuan orang yang dirundung cinta akan selalu mengatakan sulit membahasakan cinta, tapi toh tetap mereka membakukan rasa itu dalam kata. Dari ribuan defenisi cinta, aku menyukai dan menyepakati tiga..

pertama, cinta membuatmu merasa memiliki, merasa punya hak terhadap orang yang kau cintai, merasa bertanggung jawab terjun dalam kehidupan yang dicintai. Cinta mengajarimu belajar egois dan bertanggung jawab.

Kedua, cinta adalah lapang, mencipta bagi orang yang saling mencinta ruang kosong dalam hatinya, dengan ruang kosong itu berdua akan mengisi segala perasaan, mengisi segala keinginan dan pemenuhan, segala pengertian dan penolakan, hingga tak ada lagi yang tak bisa ditumpahkan, cinta menjadikan kita memiliki tempat untuk melihat diri, sekaligus menjadi ruang hidup bagi orang lain.

Ketiga, cinta itu kebaikan, belajar memenuhi kebaikan bagi orang yang dicintai, jika cinta, maka kebaikan buat dia yang kita kehendaki, dengan cara apapun, kita berusaha yang dicintai terlihat baik dan menjadi baik, memperhatikan masa depannya, memperhatikan keadaannya, hingga tiada celah sedikit pun buat dia menjadi tak baik.

cinta ketiga ini yang biasa dimiliki oleh orang tua, dan hemmm.. aku ingin menjadi cinta dengan defenisi yang ketiga untuk mencintaimu. Tak pernah menganggap kau sempurna dan segalanya, mungkin kau menyedihkan, kau menyusahkan, kau lemah, kau banyak kekurangan, tapi kau terbaik buatku, membuatku berusaha menjadikan kau yang terbaik, menjadikan diriku penghibur dikala kau sedih, memudahkan mu disaat kau susah, menguatkan mu disaat kau lemah, menjadi sisi satu mu saat kau ingin menopang berbagai hal, membuatku berusaha untuk menjadi yang terbaik buat dirimu yang dimataku akan baik. Yah.. cinta ku adalah defenisi yang ketiga, meski aku tidak tau apakah kebaikan menurutku dan menurutmu sama, dan aku hanya berbuat sesuai kebaikan yang kupandang baik buatmu.

"ihhh.. ko' liat-liat .. sambil melamun lagi.. weee…."

"hahaha.. tidak.. aku cuma mendo'akan mu.. ^_^"

"xixixi.. ya Allah.. kabulkanlah setiap do'anya baja hitam ku.. amiinnn…"

            xixi.. mungkin kau harus menambah satu panggilan lagi buatku, "si penghayal"

 eh.. pasangan yang tadi, si istri kali ini menyandarkan lelah kepalanya ke bahu suami, dan suaminya sedikit menurun untuk memberikan kenyamanan pada sandaran itu. Hayalan ku terhenti sampai kebaikanmu, mudah-mudahan kebaikan selalu menyertaimu. Xixixi.. lagi-lagi aku tersenyum, cinta dengan defenisi yang ketiga.

 sangat indah bukan..?? tapi bagi manusia, indah beda tipis dengan kejam, jika kau merasa bahagia, maka dibelakangmu ada gorden tipis yang bisa membuatmu melihat samar ketidak-bahagiaan, begitu pula sebaliknya. Dan begitu juga aku.. kebaikan mu adalah cintaku, meski kebaikan itu menjadikan mu burung yang harus ku lepas dari sangkar. Ketika menurutku kebaikan mu adalah inginmu, kebaikanmu adalah sebaiknya tidak dengan ku, karena aku hanya bisa membuat sedih, tak cakap memahami, tak bisa mengisi, dan lepas tawamu sejatinya tercipta bukan karena aku, kebaikan mu adalah dengan menjauhkan omongku yang hanya tahu melawak buatmu, sementara disekitarmu berseliweran manusia-manusia yang lebih bisa merangkulmu, kebaikan mu adalah hal lain selain aku yang lebih penting buat masa depanmu, maka semua kebaikan-kebaikan itu adalah cintaku.. dengan kebaikan itu, akan kurelakan cemberutmu melelahkan orang lain, senyummu dicuri orang lain, dan pandang pada wajahmu saat meronah atau terlelap, ku relakan bukan tatapanku, bahkan suatu saat, ku lihat kau bersandar pada bahu orang lain, akan kurelakan, karena cintaku adalah kebaikanmu.

ku ambil tiket dari ranselku, sambil berjalan keluar kuremas dan kumasukkan dalam gentong sampah..

"wwooooiiii…. Mau kemana????"

"aku tidak jadi pulang…"

"heeeee….???? Dah gila yah….!!"

Sambil tersenyum berlari keluar bandara, menahan gemuruh dalam dada…

"ini kebaikan menurutku.. semoga kita selalu berada dalam kebaikan"

2 komentar:

apaaja mengatakan...

.'aQ tqut.. qmu prgii.. qmu hLanx.. qmu ckid.. aQ ingn.. qau d' sni.. d' cmpinx'qu.. cLma'a..
.

Unknown mengatakan...

bagus.. :D

Posting Komentar

bagi yang tau kesopanan, silahkan berkomentar

 
;