Rabu, 04 April 2012

JADULLAH; ISLAM YANG LEMAH LEMBUT

Ibu itu sudah menyerah, perempuan berdarah yahudi lagi berpendidikan tinggi itu tak habis pikir dan tak tahu harus berbuat apa lagi untuk mengajak anaknya memeluk kembali kepercayaan yahudi

"aku tak habis pikir, mengapa bapak tua yang hanya berprofesi sebagai penjual toko lebih menarik hati anak ku dibanding ibunya sendiri yang tentunya lebih berpendidikan"

            Itulah ungkapan kesal yang bertahun-tahun ia pertanyakan dalam hati. Tapi sekarang, semenjak kematian anaknya, dia pun ternyata berubah, dan berkat anaknya yang gigih memeluk Islam, akhirnya ibu itupun mendapatkan bersitan cahaya hidayah. Siapa anak yahudi tersebut?


Dahulu dia dipanggil Jad. Ia tinggal bersama ibu semata wayang dalam satu apartemen di Prancis. Di samping apartemen tersebut, terdapat toko tempat ibunya rutin membeli bahan makanan dan lain-lainnya. Tanpa disadari oleh ibunya, Jad selalu mencuri coklat setiap ia ikut ibunya untuk berbelanja. Hingga suatu ketika, Jad lupa mencuri coklat, tapi tak disangka, pemilik toko tersebut, seorang bapak tua memanggilnya

"nak kau lupa mengambil coklat"

Sambil tersenyum dan menyodorkan sebatang coklat. Jad kaget, dan malu, ternyata selama ini ia ketahuan mencuri coklat tersebut. Ia lalu meminta maaf dan memohon agar tindakannya selama ini tidak dilaporkan pada ibunya. Bapak itu hanya tersenyum

"tidak apa-apa, asal kau berjanji tidak mengambil barang apapun tanpa se-izin yang punya. Datanglah kesini, dan ambillah..!! coklat ini semuanya milikmu"

Mendengar hal itu, Jad sangat gembira, dan berjanji akan selalu ke toko itu dan menemani bapak tua tersebut, yang sering dipanggilnya "Ibrahim".

Semenjak saat itu, Jad semakin akrab dengan Ibrahim, Jad semakin sayang terhadap kelembutan Ibrahim, bahkan ia anggap seperti bapaknya sendiri. Setiap Jad punya masalah, ia selalu mengadukannya pada Ibrahim, pada saat itu, Ibrahim selalu mengeluarkan sebuah buku, lalu ia menyerahkan buku tersebut kepada Jad untuk dibukanya secara acak, lalu Ibrahim membacakannya, dan memberikan solusi buat masalah Jad.

14 tahun berlalu, Jad telah tumbuh menJadi pemuda yang tampan, dan Ibrahim telah mencapai umur 67 tahun. Kematian pun mendatanginya, Jad yang mengetahuinya kaget dan sangat bersedih hati, seorang bapak yang telah ia anggap ayahnya sendiri, seorang tua renta yang berhati lembut lagi selalu menyediakan waktunya untuk mendengar keluh kesah Jad, kini telah tiada. dan sebelum meninggal, Ibrahim mewasiatkan pada anaknya untuk memberi kotak yang berisi buku buat Jad, anak Ibrahim lalu memberikannya kepada Jad.

            Dalam hidupnya, Jad tak mudah melupakan sosok Ibrahim yang berprilaku lembut, untuk itu tiap dia punya masalah ia akan membuka kotak tersebut lalu membaca buku yang diberikan Ibrahim padanya, buku yang selalu ia buka secara acak lalu Ibrahim akan membacakannya dan menemukan jawaban dari tiap masalah Jad. Sayang seribu sayang Jad tidak bisa membacanya, tulisannya berpahat arab semua, tak ada yang dimengertinya. Hingga Jad pun meminta temannya dari Tunisia untuk membacakan buku tersebut. Ketika temannya membaca, tiba-tiba Jad merinding dan kaget, karena apa yang dibacakan dan diartikan sangat cocok buat masalah yang ia hadapi sekarang, sama seperti apa yang dilakukan Ibrahim. Karena sangat penasaran Jad pun bertanya,

"buku apa yang kau baca?"

"ini adalah al-Qur'an, kitab suci umat Islam"

Jad terkagum. Tanpa dia sadari, hatinya sangat tertarik terhadap Islam. Segera dia tanyakan bagaimana cara agar bisa memeluk agama Islam

"ucapkan dua kalimat syahadat, lalu jalankan syariat berdasarkan ajaran Islam"

Setelah itu, kehidupan Jad berubah total, tiap harinya dipergunakan buat mempelajari Islam, semakin lama ia semakin mahir membaca dan mengartikan al-Qur'an, hingga ia menemukan sebuah surat di dalam alqur'an yang berisi peta dunia dan tanda tangan Jad dan Ibrahim. Di akhir surat tersebut tertuliskan satu ayat al-Qur'an:

"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk."(an-Nahl:125)

Melihat surat itu, Jad pun memahami, inilah yang diwasiatkan Ibrahim padanya. Jad pun meninggalkan Eropa dan pergi berdakwah ke negara-negara Afrika. Salah satu negara yang dikunjunginya yakni Kenya, di bagian selatan Sudan dimana mayoritas penduduk negara tersebut beragama Kristen. Jad berhasil mengIslamkan lebih dari enam juta orang dari suku Zolo. Jumlah ini hanya dari satu suku tersebut, belum lagi suku lain yang berhasil dia Islamkan. sampai akhir hayatnya, dia lebih dikenal dengan nama "Jadullah Qur'ani"

Indah bukan?? Inilah Islam, inilah yang dimaksud "tidak ada paksaan dalam agama". Apa yang tersurat dalam cerita ini telah dicontohkan oleh Baginda Rasulullah saw kita sebagai tauladan yang baik 1400 tahun yang lalu. Saleh Zahrah, seorang prof dibidang tafsir dari Maroko berkata bahwa, alasan mengapa Rasulullah saw dijadikan tauladan yang sempurna bagi Islam adalah karena di setiap aspek Rasulullah saw selalu unggul dibanding manusia-manusia lainnya, termasuk aspek berkasih sayang dan mendidik. Beliau memberi contoh bagaimana dengan sabarnya menjalankan misi dakwahnya, dicaci, dimaki dia tetap sabar dan tidak menaruh dendam, Rasulullah saw menjenguk nenek yang selalu melemparinya kotoran saat nenek tersebut terbaring sakit, Rasulullah saw menyuapi tiap malam yahudi buta yang tiap pagi menfitnahnya sebagai penyihir dikeramaian pasar, beliau yang tidak pernah mendahulukan masalah pribadinya dibanding masalah Islam dan kemashlahatan. Beliau yang menolak tawaran Jibril untuk membumi hanguskan kaum yang melempari dan mempermalukannya dengan perkataan,

"sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang tidak tahu"

Pernah seorang badui membuat berang sahabat Rasulullah saw karena seenaknya saja kecing disudut mesjid, hampir para sahabat menebas lehernya, tapi Rasulullah saw menahannya dan menyuruh mengambil air untuk membersihkannya, setelah badui itu selesai, beliau menghampirinya dan berkata dengan sopan:

"sesungguhnya masjid itu tidak layak terkena air kencing dan kotoran lainnya, tetapi mesjid itu hanya untuk berzikir kepada Allah swt, shalat dan membaca al-Qur'an" (Muslim 285, dari Anas bin Malik)

Dr. 'Aidh bin 'Abdullah al-Qarni, dalam bukunya "Muhammad Rasulullah saw ka annaka tarahu" juga memberikan visualisasi yang indah atas aspek penyayang dan penyantun Nabi saw. Ketika Nabi saw memanjangkan bacaannya, tiba-tiba seorang anak menangis, segera Nabi saw memempercepatnnya karena tidak ingin memberatkan ibu si bayi yang sedang shalat. Di saat yang lain Rasulullah saw juga pernah melamakan sujudnya, karena cucu beliau al-Hasan menaiki punggunya, setelah shalat, Rasulullah saw pun meminta maaf:

"sesungguhnya anak ku ini menaiki punggungku dan aku khawatir bila mengangkat kepala ku sebelum ia turun" (Ahmad 27100 dan an-Nasa'I 1141 melalui Syaddad bin Haad)

Aduhai.. santun betul perilaku Junjungan kita, maka pantaslah Allah menyebutnya sebagai orang yang berlemah-lembut:

"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya".(Ali Imran: 159)

Dengan jiwa yang lemah lembut, Islam diterima dengan sebenar-benarnya, beliau berhasil membentuk sekolah yang didasarkan cinta dan menghasilkan manusia-manusia luhur yang tidak ada bandingannya, sebagaimana yang diungkapkan oleh Dr. Nizar Abazah dalam bukunya "sekolah cinta Rasulullah saw".

Dalam elemen yang terpeting bagi masyarakat, yaitu keluarga, beliau pun mendidik dengan rasa kasih sayang, bahkan kepada seorang pelayan, yang kala itu orang arab menganggap pelayan tak ubahnya seperti hewan, seperti apa yang diungkapkan oleh Anas bin Malik:

"aku telah melayani Rasulullah saw selama sepuluh tahun, ternyata beliau tidak pernah mengatakan padaku karena sesuatu yang kulakukan "mengapa engkau lakukan ini" tidak pula terhadap apa yang tidak kulakukan "mengapa engkau tidak melakukan ini"

Semua sikap itu tidak diragukan lagi merupakan sikap yang santun, akhlak yang mulia dan pergaulan yang lembut, menyebabkan semua orang yang menemani beliau, menjadi sahabat beliau merasakan kelembutan, kasih sayang, dan sikap santun melebihi apa yang mereka bisa gambarkan sehingga membuat hati sangat mencintai dan terpaut pada diri beliau.

"wajarlah.. beliau kan seorang Nabi saw??"

Pernahkah kita berpikir seperti itu? Jika ia mari kita perhatikan riwayat ini, Rasulullah saw pernah berkata:

"jangan sampai ada seseorang yang menyampaikan kepadaku kalimat buruk yang mendiskredikan ku, karena sesungguhnya aku suka bila keluar menemui kalian, sedang dadaku dalam keadaan bersih" (Ahmad 3750, Abu Dawud 4860 dan Tirmidzi 3896 melalui Abdullah bin Mas'ud)

Adakah beliau tidak marah?? Ternyata dalam hal ini Nabi saw pun adalah manusia, dia pun mempunyai sikap ketersinggungan, namun beliaulah contoh utama manusia sukses yang dididik Islam untuk memiliki rasa santun dan sabar

Dengan kelemah lembutan inilah Islam disebarkan, dengan kelemah lembutan ini muslim dididik hingga rela mengorbankan kesenangan, kesempatan dan kehidupan mereka.  Jika ada yang mengatakan itu Cuma cerita dongeng pengantar tidur, maka Jadullah Qur'ani adalah salah satu buktinya, dan pastinya masih banyak lagi muslim-muslim yang sama dibelahan dunia lainnya, lalu bagaimana dengan kita??

3 komentar:

bankbenkz mengatakan...

subhanallah...
dia mantan yahudi, sedangkan ane islam sejak dari kandungan, apa yang bisa ane berikan kpda agama.

ya rusulullah jadikan sy ummatmu,

Qaem Aulassyahied mengatakan...

semoga Allah memelihara anugrah iman ini dan menambah kecinta'an kita kepada makhluk-makhluk yang Ia cintai

terima kasih kunjungannya ^_^

Qaem Aulassyahied mengatakan...

semoga Allah memelihara anugrah iman ini dan menambah kecinta'an kita kepada makhluk-makhluk yang Ia cintai

terima kasih kunjungannya ^_^

Posting Komentar

bagi yang tau kesopanan, silahkan berkomentar

 
;